Palembang, BP
Masih banyaknya bangunan bersejarah (heritage) di Kota Palembang yang masih belum terlindungi secara administrasi, membuat Pemko Palembang akan membentuk tim khusus untuk memantau dan mendata bangunan bersejarah di Palembang.
“Kami sudah mendata bangunan sejarah di Kota Palembang, hanya saja perlu kekuatan secara administrasi, karena kita ingin melindungi bangunan bersejarah ini termasuk tidak mengubah bentuk,” kata Sekda Kota Palembang H Ucok Hidayat saat menghadiri pembukaan Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) III di Kota Baubau Sulawesi Tenggara, Selasa (25/5).
Dia menjelaskan JIPK ini dibentuk untuk mengajak pemerintah daerah agar fokus menjaga kawasan bersejarah. Pada kegiatan ini ada 50 kota yang ikut kongres. Selain Palembang, ada Bukitinggi, Yogyakarta, Ternate, Palopo, dan berbagai kota lainnya.
Kepala Dinas Tata Kota Palembang Isnaini Madani menjelaskan pihaknya akan membentuk tim inventarisasi bangunan bersejarah. Bangunan bersejarah bukan hanya bangunan kolonial. Bangunan tradisional juga bisa termasuk bangunan bersejarah. #ren