Sumsel Kekurangan Peneliti

14

 

Palembang, BP

Ketua Komisi II DPRD Sumsel Joncik Muhammad meminta, Perguruan Tinggi (PT) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ikut terlibat langsung dalam mengembangkan sektor pertanian, peternakan dan perkebunan. Pasalnya, Sumsel masih kekurangan tenaga penelitian.

“Kita kekurangan tenaga penelitian, malahan akademisi kita berubah profesi sebagai politisi setelah jadi profesor dan doktor, karena banyak ingin potong kompas dengan dua tahun dan tiga tahun jadi OKB. Sejauh ini, negara belum menghargai peneliti ini, seperti di Malaysia peneliti lebih dihargai sehingga mereka menjadi maju,” kata Joncik Muhammad, Selasa (19/5).

Baca Juga:  Sinergi UBD dengan Korem 044/Gapo, Pelatihan Pembuatan Aplikasi untuk Pengabdian Masyarakat

Walaupun demikian, sejumlah Perguruan Tinggi seperti Universitas Sriwijaya (Unsri) sudah mengembangkan lahan rawa untuk pertanian di Banyuasin. Termasuk pengembangan peternakan dengan mengembangkan kerbau rawa. Menurutnya, keterlibatan akademisi sangat penting apalagi pemerintah pusat meminta provinsi Sumsel untuk menambah produksi padi pada tahun 2015.

“Pemerintahan Jokowi meminta Sumsel untuk menjadi prioritas lumbung pangan dengan peningkatan produksi padi,” katanya.

Kata dia, pemerintah pusat meminta Sumsel untuk menambah sekitar 1,3 juta ton gabah kering giling pada tahun 2015. Sementara sekarang ini produksi padi di Sumsel sekitar 2,6 juta ton gabah kering giling.

Baca Juga:  Cegah Penyebaran PMK, Lalu Lintas Hewan Rentan PMK Diperketat

Ia mengatakan, anggaran pertanian dari pemerintah pusat yang masuk ke Sumsel hampir Rp1 triliun pada tahun 2015. Dana itu dianggarkan dalam APBN perubahan 2015 yang berasal dari daerah pemilihan Kabupaten Lahat, Pagaralam dan Kabupaten Empatlawang.

“Pemerintah pusat membantu traktor tangan, mesin pompa, pupuk organik, bibit padi, bibit jagung dan alat mesin pertanian. Jadi, Sumsel ini ditarget produksi padi terbesar di luar Pulau Jawa setelah Provinsi Lampung,” katanya.

Baca Juga:  Maestro Tari Asal Palembang  Hj Anna Kumari Meninggal Dunia

Ia menyatakan, di Sumsel banyak lahan rawa yang merupakan daerah penghasil padi. Makanya, lahan yang untuk sekali tanam digenjot menjadi dua kali tanam untuk menambah jumlah produksi padi tersebut. Lahan rawa itu terutama di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Ogan Ilir (OI).

“Sumsel harus mampu untuk menambah peningkatan jumlah produksi padi, kalau tidak mampu maka dianggap gagal. Mestinya mampu dengan adanya bantuan traktor tangan tersebut,” katanya.

#osk

 


Komentar Anda
Loading...