Program Sejuta Rumah, 60% Dibangun di Palembang
Palembang, BP
Program 1 juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah pusat sudah dimulai di Sumatera Selatan (Sumsel) sejak akhir April 2015. Program ini menyasar masyarakat yang berpenghasilan rendah dan belum memiliki rumah. Pengembang perumahan yang terlibat, di antaranya Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Perumahan Indonesia (APERSI), Asosiasi Perumahan Nasional (APERNAS), BPJS Ketenagakerjaan, Perumnas, dan lainnya.
Dari 1 juta unit yang tersebar di Indonesia, REI Sumsel mendapat jatah 15 ribu unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen untuk wilayah Palembang, sisanya tersebar untuk daerah lainnya.
“Wilayah yang masih potensial untuk pembangunan rumah MBR di Palembang, di antaranya Borang, Talang Jambe, Sako, Alang-alang Lebar, Sukarami, dan Jakabaring. Dari jumlah anggota REI Sumsel saat ini sebanyak 150 perusahaan, sekitar 80 persen di antaranya juga pemain perumahan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), sisanya hanya bermain di rumah mewah. Untuk mendapatkannya bisa di daerah tersebut melalui pengembang masing-masing perumahan,” kata Ketua REI Sumsel Harriadi Benggawan, Selasa (12/5).
Dikatakannya, target yang cukup banyak tersebut, diiringankan dengan adanya down payment (DP) 1% dan suku bunga 5% untuk perumahan MBR/FLPP. “Masyarakat akan dimudahkan dengan DP 1% atau hanya Rp1 jutaan untuk membayar DP. Program ini akan membantu realisasi target tahun ini. Dalam tiga bulan terakhir penjualan sudah 30%,” katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Sumsel Abbas Minen sebelumnya mengatakan, secara nasional APERSI akan membangun 400 ribu rumah subsidi baik tapak maupun rusunami. “Sementara khusus di Sumsel, pusat mengharapkan mampu memberikan sumbangsih 3.000 rumah,” katanya.
Pihaknya optimis dapat mencapai target dari pembangunan tersebut. “Kami optimis pembangunan 3.000 rumah ini bisa tercapai, mengingat program ini didukung juga dengan program DP 1% untuk perumahan MBR dan suku bunga 5%,” katanya.Opit