Laku Pandai Sasar Siswa
Palembang, BP
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berniat mengembangkan program layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) tak sebatas menjadi program tabungan masyarakat.
Bahkan, OJK juga ingin program tersebut masuk ke sekolah-sekolah serta terintegrasi dengan program kredit usaha mikro. Demikian dikatakan Kepala OJK Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) Patahuddin. “Sebelumnya kita akan lakukan edukasi terlebih dahulu tentang Laku Pandai ini. Kita belum sebutkan sekolah mana yang akan kita sasar. Laku Pandai ini merupakan perbankan tanpa kantor,” katanya, Selasa (7/4).
Laku Pandai tersebut untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok daerah yang kurang terjangkau perbankan. “Nanti agen ini kita harapkan ikut menumbuhkan perekonomian desa atau bisa bersama dengan program mikro masyarakat lainnya. Mudah-mudahan kesejahteraan desa bisa semakin baik,” katanya.
Dia menjelaskan, masuknya program Laku Pandai ke sekolah-sekolah akan sangat bermanfaat mengedukasi siswa agar gemar menabung. Hal itu juga sebagai bagian dari cara mendekatkan layanan keuangan kepada generasi-generasi muda bangsa. Selain itu, pengembangan Laku Pandai terintegrasi dengan usaha mikro. Cara ini dinilai menjadi salah satu solusi lebih menyejahterakan masyarakat di pedesaan.
Program Laku Pandai ini diharapkan dapat mendukung program keuangan inklusif sesuai dengan tujuan Pemerintah Indonesia yang dicanangkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
“Produk yang disediakan Laku Pandai adalah tabungan dengan karakteristik Basic Saving Account (BSA), kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro, dan produk keuangan lainnya seperti asuransi mikro,” katanya. Saat ini sudah ada bank yang sudah menerapkan yakni bank BRI, kedepannya bank besar lainnya di Sumsel.pit