Palembang, BP
Sebanyak 115 sekolah di Sumsel tidak melengkapi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga waktu akhir pengisian, 6 Maret lalu. Akibatnya, siswa di sekolah tersebut tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014.
“Nanti malam (kemarin-red) sampai pukul 24.00, pendaftaran SNMPTN resmi ditutup. Seluruh siswa kelas XII yang sekolahnya sudah mengisi PDSS, sudah melakukan pendaftaran secara online sejak 17 Februari lalu,” ujar Penanggung Jawab SNMPTN Sumsel Prof Dr Ir Anis Saggaff MSCE, Senin (31/3).
Menurut Anis, sebagian besar sekolah merupakan madrasah aliyah (MA) swasta. Padahal, pihaknya sudah melakukan sosialisasi mengenai pentingnya PDSS ini bagi kesempatan siswa mengikuti seleksi masuk PTN.
“115 sekolah itu didominasi MA swasta yang tersebar di kabupaten/kota, termasuk kota Palembang. Tidak hanya sosialisasi, ketika mereka belum juga mengisi, kami hubungi, tetapi banyak yang berganti kepala sekolah,” kata Pembantu Rektor (PR) I Universitas Sriwijaya (Unsri) ini.
Ditambahkan dia, selain banyaknya sekolah yang berganti pimpinan, beberapa sekolah pesimis siswanya lulus dalam SNMPTN. “Mereka sudah menyerah duluan. Jadi tidak lagi mengisi PDSS dan menyuruh siswa mereka mendaftar SNMPTN,” katanya.
Diakui Anis, tak ada sanksi yang akan diberikan kepada pihak sekolah yang tak mengikutkan siswanya dalam SNPMTN. Namun, ini artinya sekolah membatasi siswa melanjutkan pendidikannya melalui jalur non-tes. Meski begitu, jumlah partisipasi sekolah tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu, karena sosialisasi yang dilakukan panitia SNMPTN 2014 lebih aktif.
Hingga kemarin sore, data pendaftar yang dihimpun pihak Unsri sudah mencapai 39.889 pendaftar dan diprediksi akan melebihi 40 ribu pendaftar. “Jadi, hingga pukul 00.00, kita optimis jumlahnya akan melebihi 40 ribu pendaftar,” pungkasnya. #rio