Disnakkan Ogan Ilir Sosialisasi Bahaya Flu Burung dan Rabies
Inderalaya, BP
Pasca mewabahnya ayam mati lantaran tetelo, membuat Disnakkan Kabupaten Ogan Ilir (OI), sigap turun tangan mengatasi persoalan tersebut, petugas penyuluhpun turun tangan ke Desa Nagasari, Kecamatan Muarakuang, guna sosialisasi penyuluhan bahayanya penyakit flu burung dan rabies.
Pelaksanaan penyuluhan dilakukan di dua lokasi menyasar anak-anak usia 9 tahun ke atas hingga orang dewasa. Penyuluhan pertama menyasar 120siswa kelas 4hingga 6 SDN 06 Desa Nagasari Kecamatan Muarakuang, mereka diajarkan bagaimana cara memperlakukan ayam saat diketahui mati mendadak dan tidak membuang bangkai ayam di Sungai Ogan secara sembarangan.
“Biasanya anak-anak disuruh orangtuanya untuk membuang ayam yang mati ke sungai, padahal dampaknya sangat buruk. Disinilah kita ajarkan kalau disuruh membuang ke sungai jangan mau, tangan harus menggunakan sarung, malah harus diingatkan bahaya flu burung ketika bersentuhan langsung, tak hanya itu kita ajarkan juga penularan penyakit rabies melalaui anjing, kucing dan kera. Kita pilih lokasi ini karena beberapa bulan lalu ratusan ayam mati mendadak karena tetelo,”kata Kadisnakkan OI H Badrul Jamali melalui Kasi Kesmafet Disnakkan drh Laili Muslihatul Fitri didampingi drh Sutarno, Kamis (20/3).
Tak hanya menyasar kepada siswa SD, penyuluhan juga ditekankan kepada orang dewasa di pelataran Kantor Desa Nagasari. Sedikitnya puluhan orangtua hadir dikolasi tersebut. Petugas Disnakkan OI memberikan penyuluhan soal penyakit menular hewan berkaki empat seperti sapi, kerbau, kambing hingga unggas, tak hanya itu masyarakat juga diajarkan bagaimana membudidayakan sapi potong, bagaimana merawat hewan ternak dengan baik, memberikan pakan, mengobati hewan ternak jika sakit dan sebagainya.
Selain memberikan materi, petugas pun mengadakan sesi tanyajawab kepada masyarakat, misalnya dampak memelihara ayam dibawahkolong dapur rumah, bagaimana mengatasi ayam mati mendadak dan memelihara ternak sehingga nilai ekonomisnya tinggi dan sebagainya.
“Yang jelas upaya kita guna mengajarkan masyarakat bagaimana memelihara ternak yang baik, sehat hingga bermanfaat, jika ada kendala soal hewan ternak bisa menghubungi kades hingga datang ke Disnakkan OI secara langsung,”kata drh Laili.
Terpisah warga Nagasari Masyur didampingi Syarif Muhammad mengaku senang dengan adanya langkah positif dari Disnakkan OI guna meminimalisir matinya hewan ternak dan unggas. ” Ini bagus memang harus banyak sosialisasi dan penyuluhan, kita tadi juga diajarkan soal penularan rabies kucing, anjing dan kera melalui liur dan cakaran. Harus sering-seringlah ke desa kami,”harapnya. #hen