Palembang, BP- Selebgram Lina Mukherjee akhirnya menghirup udara bebas setelah keluar dari Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang pada Rabu (20/11). Senyum sumringah terpancar dari wajah Lina saat keluar mengenakan gaun ungu, warna favoritnya.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Desi Andriyani, mengungkapkan bahwa hari ini Lina Mukherjee resmi bebas setelah menjalani hukuman akibat perkara informasi dan transaksi elektronik, berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Palembang. Lina dijatuhi vonis 2 tahun penjara, denda Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan. “Hari ini adalah hari kebebasan bagi Lina Mukherjee, yang telah memenuhi syarat untuk menjalani pembebasan bersyarat,” katanya.
Desi juga menambahkan bahwa Lina mendapatkan remisi selama 2 bulan 15 hari berkat perilaku baiknya selama di lapas serta keikutsertaannya dalam berbagai kegiatan pembinaan, termasuk pembinaan kepribadian dan kemandirian. “Lina banyak menghasilkan karya kreatif, seperti baju yang ia pakai hari ini, anting, dan kerajinan tangan lainnya, seperti kalung dan bantal Lilu yang sempat viral,” jelas Desi.
Lina Mukherjee sendiri merasa banyak mendapatkan pengalaman berharga selama menjalani masa tahanan. “Selama di Lapas, saya belajar banyak hal, seperti menjahit, merajut, dan membuat bantal. Semua kegiatan ini bisa bermanfaat di masa depan untuk membuka usaha yang lebih positif,” ujar Lina.
Sebelum masuk Lapas, Lina dikenal gemar traveling. “Saat di Lapas, saya tidak bisa traveling, tapi saya melakukan berbagai aktivitas seperti merajut dan membuat aksesoris. Awalnya pikir bisa stres, tapi kegiatan ini membuat saya tetap produktif,” tuturnya.
Lina mengungkapkan perasaannya saat bebas, “Saya senang, kaget, dan masih merasa belum percaya bisa bebas. Tapi saya bahagia karena bisa bertemu keluarga, teman-teman, dan melihat dunia luar,” ungkapnya dengan senyum lebar.
Rencana pertama setelah bebas, Lina berniat menikmati kuliner khas Palembang, yang selama di dalam hanya mengenal pempek dan model. “Saya ingin menjelajahi kuliner Palembang dan melihat Ampera lagi,” kata Lina yang juga menyebutkan akan melanjutkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk untuk podcast dan endorse.
Terkait masa penahanannya, Lina merasa diperlakukan dengan baik oleh petugas Lapas. “Perlakuan petugas di sini sangat manusiawi, makanannya enak, saya malah jadi gemuk,” tuturnya dengan tawa. Setelah ini, Lina akan segera menuju Jakarta untuk syuting dan podcast, dan selanjutnya ke Kalimantan untuk bertemu keluarga.
Lina menambahkan bahwa pengalaman di Lapas memberinya banyak pelajaran hidup, terutama mengenai pentingnya mengelola uang dan menghemat. “Di sini saya belajar untuk lebih hemat dan bertemu dengan banyak orang, pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan kehidupan sebelumnya,” katanya.
Pesan untuk teman-teman yang masih berada di dalam Lapas, Lina berpesan, “Masuk Lapas bukan berarti kita orang yang salah, tapi kita bisa menjadi lebih baik. Jangan putus asa, rezeki pasti akan datang.” Lina juga berharap dapat berkontribusi lebih, khususnya dalam mempromosikan hasil karya warga binaan di Lapas.
Lina menutup wawancara dengan rencana masa depannya. “Saya ingin lebih sukses, memiliki bisnis yang bisa memberi manfaat kepada banyak orang, dan membuktikan bahwa pengalaman di Lapas membuat saya menjadi manusia yang lebih baik,” katanya.#udi