Satgas TMMD Ke 104 Kodim 0418 Palembang Bina Usaha Kecil
Palembang, BP
Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Komandan Distrik Meliter (Kodim) 0418, merasa terpanggil untuk memperjuangkan rakyat kecil, yang dikelolah oleh masyarakat Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang.
Rasa terpanggil untuk mengembangkan usaha kecil ini, dimulai ketika para anggota TNI melakukan kunjungan giat Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di desa Pulokerto, Gandus.
Komandan Kodim 0418 kota Palembang yang juga selaku Dansatgas TMMD, Letkol Inf Honi Havana merasa tersentuh hatinya ketika melihat ketekunan seorang ibu mengerjakan usaha rumahan sebagai pembuat kerupuk dalam bahasa Palembang disebut kemplang.
Rasa terpanggil sebagai jiwa seorang patriot untuk bisa memberikan, pelatihan dan pemasaran agar usaha kecil yang dilakukan. Ibu-ibu di desa Pulokerto tersebut bisa menopang perekonomian keluarga.
“Kami melihat ibu-ibu begitu telaten memanggang kemplang, untuk itu kami sebagai prajurit terpanggil agar bisa membantu mengembangkan usaha ini melalui pelatihan dan pemasaran hingga usaha ini berkembang untuk menghidupi keluarga, “ ujar Honi Havana pekan lalu.
Menurut Honi usaha ini jika dilakukan. Dengan tekun dan serius, tentunya bisa menghidupi keluarga dan ini telah dibuktikan oleh ibu-ibu di Pulokerto.
“Ini prospek yang cerah, tetapi sayang mereka belum mendapat pelatihan dan pemasaran yang benar, untuk itulah kami prajurit TNI harus membantu,” tegas Honi.
Robinah (47) Mengaku sebagai pemilik usaha rumahan mengelola kemplang (kerupuk) panggang cukup berat, dari hasil yang didapatnya hanya Rp1.000/kemplang. Meski begitu, Robinah yang tinggal di RT 24, Kampung Sungai Trans Kepulauan Pulokerto Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus, Palembang.
Tetapi dengan adanya keinginan TNI untuk membantu memberikan pelatihan dan pemasaran, tentunya akan meringankan beban dan juga bisa menambah penghasilan.
“Alhamdulillah usaha ini sudah berjalan hampir dua tahun. Walau pun hasil kecil, tapi lumayan bisa membantu ekonomi keluarga, tetapi kalau dibantu oleh TNI tentunya usaha ini bisa berkembang lagi,” ujar Robinah senang.
Menurut Robinah dalam menopang ekonomi keluarga, hampir setiap hari harus menggunakan perahu ketek menyusuri Sungai Musi untuk mencari bahan baku untuk membuat kemplang di kawasan Jakabaring.
Bahan tersebut berupa ikan Krismon dan tapioka, setelah di olah bahan tersebut di bikin kemplang. Tentunya tidak langsung jadi tapi harus melalui proses pengolahan yang memakan waktu 2 hari.
“Kalau cuaca lagi panas kemplang ini bisa dimasak dan langsung dipasarkan, “ ujar Robinah.
Dijelaskan Robinah dalam seminggu penghasilannya rata-rata Rp200 hingga Rp 300 ribu, itu jelas sangat tergantung cuaca dan penjualan.
“Selama ini kami sangat kesulitan modal dan bahan baku, tetapi kalau ada bantuan pihak lain mungkin bisa berkembang dengan baik,” katanya.#osk