Palembang, BP— Merujuk dari arahan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI bahwa semua SMA/SMK diseluruh Indonesia setidaknya 80 persen bisa menerapkan Ujian Nasional dengan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menjadi perhatian khusus bagi sekolah-sekolah di Palembang.
Termasuk SMK Negeri II Palembang, kendati secara sarana dan prasarana lengkap dan menjadi tahun kelima mengadopsi sistem UNBK namun para siswa maupun teknisi harus paham dalam proses menjawab sistem ini. Bahkan, untuk memantapkan jelang UNBK siswa akan mengikuti tiga simulasi.
“Ya, ini adalah semulasi ke dua untuk UNBK tahun ini dan ada 18 siswa SMK Pelita Palembang yang menginduk dan 876 siswa kita yang mengikuti simulasi,”ujar Plt Kepala SMKN II Palembang, Drs Zulkarnain MT disela-sela pemantauan simulasi, Rabu (31/1)
Lanjut Zulkarnain bahwa program UNBK ini merupakan program pusat melalui Kemendikbud yang dihimbau agar pelaksanaan UNBK semakin maksimal mengingat percepatan teknologi saat ini.
“Dan SMKN II Palembang, adalah kali kelima sudah menggunakan sistem UNBK dan secara sarana dan pradarana sudah cukup,”terang dia.
Dari simulasi ini, pihak sekolah menyediakan 299 komputer dari klien dan 12 cadangan. Selain itu untuk server disediakan 12 komputer dengan 2 cadangan. Dari total 894 siswa yang hari ini melakukan simulasi dibagi dengan tiga sesi di 12 ruangan.
“Jadi mata uji simulasi UNBK hari ini adalah Matematika dan Essay terdiri dari jumlah 20 pilihan ganda dan 4 esaay dengan durasi 120 menit,”pungkasnya.
Dengan adanya simulasi ini, dirinya berharap agar pada saat UNBK nanti secara teknis semua siswa sudah paham bagaimana sistem menjawab, penggunaan komputer dan lain sebagainya.
“Karena kadang bisa saja jika jawaban benar tapi tak bisa teknologi dan gagap bisa saja salah semua,”pungkasnya.
Lanjutnya, meski asa beberapa soal essay pihak sekolah tidak keberatan. “Malahan kita sudah mensosialisasikan kepada siswa-siswi kalau UNBK 2018 ini ada soal Essai dan anak-anak mengisi dengan baik tanpa kendala apapun,”terangnya
Zulkarnain menambahkan bahwa simulasi ini akan kembali dilaksanakam pada awal Maret 2018 mendatang. Hal ini dilakukan agar para siswa benar-benar memahami teknis menjawab dan memantapkan kemampuan mereka.
“Termasuk selain bekerja sama dengan PLN, kita juga sudah memiliki genset untuk mengatasi hal-hal yang tak diinginkan, seperti mati kampu dan lainnya,”pungkasnya. #sug