Suasana acara Sarasehan bersama warga Sumsel dengan Tema Memaknai sosok Gubernur, Pemimpin atau Penguasa, di Hotel Batiqa, Rabu (27/12).
Palembang, BP
H Dodi Reza Alex dan H Ishak Mekki dinilai lebih unggul dari calon gubernur lainnya dalam pemilihan Gubernur (pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2018 .Pasalnya, kedua sosok tersebut memiliki kemampuan di bidang birokrasi serta sudah dikenal luas oleh masyarakat Sumsel.
Menurut pengamat kebijakan publik Dr Husni Thamrin dalam acara Sarasehan bersama warga Sumsel dengan Tema Memaknai sosok Gubernur, Pemimpin atau Penguasa, di Hotel Batiqa, Rabu (27/12).
Husni menilai, sampai saat ini dari 4 nama yang muncul sebagai bakal calon gubernur Sumsel baru H Dodi Reza Alex dan H Ishak Mekki yang berada di posisi aman.
Sedangkan 2 kandidat lain yakni Herman Deru dan Aswari masih berburu rekomendasi.
“Dalam pesta demokrasi saat ini, yang ingin maju dalam pilkada harus diusung parpol. Itu proses pematangan demokrasi, kita berharap proses ini fear dan transparan. Sehingga muncul tokoh yang layak u tuk memimpin Sumsel,” katanya.
Husni mengungkapkan, masyarakat tentu senang dengan adanya banyak calon yang muncul dalam pilgub Sumsel. Karena semakin banyak pilihan, masyarakat semakin bebas memilih.
Ketika disinggung siapa sosok yang paling berpeluang memimpin Provinsi Sumsel, Husni melihat sosok H Dodi Reza Alex dan H Ishak Mekki lebih berpeluang jika dibandingkan sosok lain.
“Dodi Reza Alex dan Ishak Mekki memiliki kemampuan di birokrasi. Merekaa berdua juga sudah dikenal masyarakat Sumsel. Sedangkan Herman Deru sudah 2 tahun lepas dari birokrasi,” katanya.
Menurutnya, Dodi Reza Alex berpeluang memimpin Sumsel karena prestasi atau nama besar bapaknya H Alex Noerdin dalam memimpin Sumsel.
Namun Dodi juga harus menunjukkan kemampuannya, kalau dia memiliki potensi.
“Dodi juga harus menunjukkan potensinya, jangan sampai ada anggapan politik dinasti,” katanya seraya menambahkan Ishak Mekki juga berpeluang karena incumbent.
Sementara itu, pengamat politik Sumsel Bagindo Togar menambahkan, pemimpin Sumsel yang akan datang harus mencerdaskan masyarakat, dan memberikan pelayanan kesehatan yang baik untuk masyarakat.
“Kalau rakyat tidak cerdas gagal pemerintah saat itu. Rakyat juga harus disejahterakan,” katanya.
Menurutnya, Gubernur yang sekarang yakni H Alex Nurdin menjadi standar pemimpin kedepan. “Minimal standarnya seperti pak Alex.Kalau gubernur yang akan datang dibawah pak Alex, berarti gagal pemimpin yang terpilih tersebut,” katanya.
Bagindo Togar beranggapan jika calon pemimpin yang akan ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur/Wakil Gubernur Sumsel 2018 mendatang harus memiliki standar minimal yang menyamai pemimpin Sumsel saat ini.
“Kita semua tahu Pak Alex Noerdin sudah memimpin Sumsel lebih kurang 10 tahun dengan banyak perkembangan di semua sektor. Tapi tidak cukup dengan itu saja, karena masyarakat juga perlu dicerdaskan beriringan dengan perkembangan daerah itu sendiri,” katanya.
Menurutnya, indikasi keberhasilan kepemimpinan seorang pemimpin itu bisa dilihat dari kecerdasan masyarakat untuk berpikir kritis terhadap pemerintahan. Jika rakyat kritis dengan pemerintahan, maka otomatis pemerintahan harus kuat dalam melakukan pembangunan.
“Dalam kasus melihat calon pemimpin Sumsel pada 2018 nanti memang tidak mungkin lagi ada nama Alex Noerdin sebagai kontestan, karena ia sudah menjabat Gubernur Sumsel sebanyak dua periode. Jadi untuk calon pemimpin selanjutnya harus punya standar yang sama dengan Gubernur yang sekarang, begitu juga Walikota Palembang yang saat ini sedang dijabat oleh Harnojoyo harus memiliki kemampuan mencerdaskan rakyat mulai dari provinsi hingga tingkat kelurahan,” katanya.
Dirinya juga berharap para calon pemimpin Sumsel ini bisa memaparkan visi misi yang jelas dengan tujuan membawa daerah lebih baik dan memiliki masyarakat yang cerdas dan kritis dengan pemerintahan.
“Saya yakin ada sosok pemimpin yang bisa menggantikan Pak Alex, karena beberapa calon pun pasti sudah mempelajari apa saja yang sudah dilakukan Alex Noerdin untuk kemajuan Sumsel, karena kalau tidak lebih baik dari kepemimpinan sekarang, maka bisa dikatakan daerah tersebut akan gagal, semuanya gagal baik pembangunan, perekonomian dan pemerintahannya,” katanya.#osk