Muka Pendidikan Tercoreng, Zulinto Pecat PNS dan Honorer

8

20140505_104751_kepala-dinas-pendidikan-pemuda-dan-olahraga-kota-palembang-ahmad-zulintoPalembang, BP
Tercemarnya nama institusi pemerintah di Dinas Pendidikan dan olahraga Kota Palembang akhirnya membuat Kadispora Kota Palembang Ahmad Zulinto buka mulut.
Dalam gelaran jumpa press usai acara launching Taman Pendidikan Alquran (TPA) di SD N 23, di hadapan media, Zulinto menyatakan, sudah memecat oknum yang terlibat pesta narkoba di Gedung Dinas Pendidikan.
“Semuanya sudah kami pecat, untuk honorer langsung dipecat. Sementara untuk oknum PNS, kami sudah melayangkan surat ke Badan Kepegawaian Daerah (BDK) Kota Palembang,” katanya, Rabu (24/2).
Secara tegas, Zulinto mengatakan sangat malu karena setiap upacara sekolah dan upacara kedinasan dirinya selalu menyampaikan seruan berantas narkoba dan meminta agar sekolah serta dunia pendidikan tidak sampai menjadi penikmat narkoba.
“Kitaini orang terdidik dan ada di dinas pendidikan, kenapa kita justru yang harus jadi korban narkoba. Saya meminta langsung agar BNN terus usut siapa lagi di sini (dinas pendidikan) pemakai narkoba, silakan ditangkap saja,” tegasnya.
Sedikit mengngatkan, BNN mencium aksi mencurigakan di dinas pendidikan pada hari libur di malam hari masih tetap aktif. Tepat pada Sabtu (21/2) malam di Jalan Dr Wahidin, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Ilir Barat I ditangkap dua honorer, dua satpam, dan satu PNS serta seorang warga sipil tengah pesta shabu-shabu. Mereka yakni, Wononito (36), Gunawan (32), seorang satpam, Yasmin Yamani (34), Herlansyah (38) honorer, Robert Chandra Perdana Kusuma (41) PNS staf keuangan dan satu warga sipil, Defri Iskandar Kamarga (40).
“Saya juga sudah larang tidak ada lagi alasan lembur di kantor dinas pendidikan. Kalau libur semua pegawai jangan ada lagi di kantor. Mulai sekarang saya larang, libur iya libur,” ujar Zulinto kesal mengenang perbuatan pegawainya tersebut.
Disinggung, tindakan Zulinto menepis kabar adanya pesta sabu di lingkungan kantornya, dijawab karena ia menunggu kepastian dari pihak BNN. Setelah kasus jelas dan kebenaran kabar berita itu. Ia baru berani memberikan keterangan kepada publik.
“Kalau sudah ada kabar jelas dari BNN seperti ini makanya saya mau bicara. Karena biar semuanya jelas. Dengan adanya ini, setidaknya saya akan lebih hati-hati lagi merekrut honorer di lingkungan kami. Karena sejujurnya saya merasa kami ini disusupi,” pungkasnya. #adk

Komentar Anda
Loading...