Palembang, BP- Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melaksanakan reses tahap II Dapil 1 Kota Palembang bertempat di aula Kalpataru di Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel, Selasa (5/9).
Hadir Koodinator reses Hj. R. A Anita Noeringhati yang juga Ketua DPRD Sumsel dari Partai Golkar, H. Chairul S Matdiah dari Partai Demokrat, Mgs. Syaiful Padli dari Partai PKS, H. Kartak dari Partai Kebangkitan Bangsa , Yudha Rinaldi dari PDI Perjuangan dan Prima Salam, dari Partai Gerindra. Juga hadir perwakilan perusahaan kelapa sawit di Sumsel.
, Anita pada kesempatan itu mengatakan mulai tahun 2010 sudah banyak alih fungsi hutan berubah menjadi kebun sawit dan karet di Sumsel.
“Kami berharap kepada pengusaha perkebunan sawit terutama CPO untuk dapat mengelola limbah hingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Begitu juga permasalahan lainnya yakni cerobong asap milik CPO diharapkan juga emisinya jangan sampai di luar ambang batas. Kami minta perusahaan, baik sumber daya alam maupun agro harus dijaga,” katanya.
Selain itu dia berharap kepada perusahaan sawit agar tenaga kerja asing jangan jumlahnya tidak sesuai aturan. Jangan sampai tenaga kerja asing berlebih karena ada aturan perundangan.
Kemudian, sambung Anita, yang paling penting adalah kepedulian dari perusahaan baik perkebunan sawit maupun dari perusahaan minyak atau CPO-nya agar menjaga lingkungan baik air maupun udara.
“Karena emisi yaitu bisa pencemaran udara. Karena sekarang sedang maraknya ISPA. Makanya kita selalu menyampaikan jangan sampai terjadi pencemaran udara,” katanya.
“Kemudian saya menyampaikan pesan kepedulian tentang ikut serta menangani penurunan stunting. Yakni dengan adanya membantu para kader posyandu untuk mendapatkan makanan tambahan. Kalau memang tidak mau kasih uang, kasih saja susu ataupun makanan yang bergizi lainnya. Karena ini kewajiban kami untuk mengingatkan seluruh perusahaan,” tambah Anita.
Dia mengungkapkan, tadi sudah disampaikan yang hadir di sini ternyata profernya sudah bagus semua.”Itu yang kita harapkan,” ucapnya.
Selain itu itu politisi Partai Golkar ini mengharapkan kepedulian perusahaan untuk ikut menurunkan stunting di Sumsel dengan memberikan CSR dan bantuannya kepada warga terutama sekitar lokasi aktivitas kebun sawitnya tersebut .
Sedangkan Syaiful Padli menambahkan, yang harus jadi perhatian serius adalah jangan sampai penggunaan tenaga kerja asing melebihi tenaga kerja lokal. “Itu harus diperhatikan aturannya,” kata politisi PKS ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel Edward Candra menuturkan, pertama pihaknya telah mendengar bagaimana harapan dari DPRD yang reses hari ini dengan ibu ketua DPRD Sumsel. Terutama dalam pengelolaan lingkungan harus ditaati oleh pelaku usaha.
“Yang hadir ini adalah perusahaan sawit dalam pengelolaan limbah emisi maupun limbah B3 agar menjadi perhatian. Dan perizinan juga jadi perhatian,” katanya.
Untuk tenaga kerja asing, sambung Edward, juga untuk dicermati.
“Tadi termasuk pak Syaiful tadi menyampaikan seperti itu. Termasuk juga CSR didorong agar dimaksimalkan,” katanya.
Kemudian, lanjut Edward, juga yang tidak kalah pentingnya bagaimana memperhatikan hubungan dengan masyarakat. Agar tidak adanya agar mengurangi kemungkinan konflik lahan antara perusahaan dengan masyarakat.
“Kita terima kasih atas adanya reses ini sehingga terjalin komunikasi yang baik antara pelaku usaha dalam hal ini dan masyarakat dan juga DPRD legislatif dan juga bersama eksekutif dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel,” katanya.
Selain itu, dia juga mendorong perusahaan untuk menggunakan CSR, untuk dimaksimalkan dan ke depan untuk lebih memperhatikan hubungan dengan masyarakat.#udi