AMPCB: ” Usir Pelaku Pengrusakan Komplek Pemakaman Pangeran Kramo Jayo”

107
Terkait Pengerusakan Komplek Pemakaman Pengeran Kramo Jayo,  AMPCB Desak Pelaku Pengrusakan Diusir dari  Palembang (BP/IST)

Palembang, BP – Setelah sebelumnya melakukan aksi demo dan membagikan takjil di Simpang lima DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Jumat (7/4), kali ini pihak  Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) kembali melakukan aksi demo sekalian membagikan takjil di simpang empat jalan Rajawali Palembang, Minggu (9/4) sore.

Koordinator AMPCB Vebri Al Lintani mendesak agar pelaku pengrusakan Komplek Pemakaman Pangeran Kramo Jayo diusir keluar dari Palembang.
” Asit Chandra ini tidak pantas ada di Palembang  dia telah merusak Komplek
Pemakaman Pangeran Kramo Jayo yang merupakan menantu SMB II,” kata Vebri dalam  orasinya.

Vebri juga mendesak pihak kepolisian dan Pemkot Palembang untuk mengusut oknum yang telah menghancurkan komplek pemakaman Pangeran Kramo Joyo yang merupakan merupakan peninggal sejarah.

Vebri berkata, makam Kramo Jayo adalah merupakan perdana menteri pertama yang sekaligus sebagai menantu dari Sultan Mahmud Badaruddin II.
“Saya akan terus mengkampanyekan usir Asit Chandra dari Kota Palembang, saya juga meminta kepada penegak hukum segera tangkap dan adili Asit Chandra secepatnya.Saya juga mohon kepada Pemkot Palembang untuk secepatnya lakukan tindakan penyelamatan dan pengamanan terhadap semua makam yang merupakan cagar budaya kota Palembang”, ujar Vebri.
Ditempat yang sama Charma Afrianto sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Cinta Rakyat (DPP Gencar) Indonesia mengatakan, sangat prihatin terhadap makam Kramojayo dan makam-makam lainnya  yang merupakan cagar budaya di kota Palembang.
Kata Charma Afrianto, hampir semua makam yang merupakan cagar budaya,  sampai saat ini belum mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak,  terutama dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
” Sebagai rasa simpati, saya mendukung penuh atas aksi damai yang dilakukan oleh  kawan-kawan dari AMPCB untuk mengusir oknum etnis Cina yang bernama Asit Chandra, yang telah menghilangkan bukti sejarah Palembang Darussalam”, tegas Charma.
Menurut Charma, kenapa ini harus dilakukan, karena Asit Chandra telah merusak hubungan baik antara pribumi dengan masyarakat non pribumi keturunan Cina yang ada di kota Palembang.
“Selama ini notabenenya, kita,   antara masyarakat pribumi dan non pribumi bekerja sama dengan baik dalam membangun kota Palembang, namun faktanya sampai saat ini, Asit Chandra telah merusak hubungan baik tersebut dengan cara merusak makam perdana mentri  Kramojayo sebagai zuriat kesultanan Palembang Darussalam.” jelasnya.
“Kalau Asit Chandra ini manusia”, kata Charma Afrianto, “menurut ajaran agama apapun dia tidak akan berani membongkar, merusak atau memindahkan makam tanpa seijin yang punya makam.” tandasnya.
“Semua ini merupakan tindakan semena-mena, dengan dalih membeli tanah yang keabsahannyapun beliau belum tau kalau dirinya telah  merusak cagar budaya.

Kenapa cagar budaya, karena objek Cagar Budayanya sejak tahun 2010 sudah di tetapkan oleh pemerintah kota Palembang.” katanya.#udi

Baca Juga:  Mahyudin Bilang Banyak Peluang Baru Muncul di Daerah  
Komentar Anda
Loading...