
Pempek Belum Berhasil Jadi WBTb Unesco , Aufa : “Kita Tidak Boleh Berputus Asa”

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal., SP, M.Sc
Palembang, BP- Kemdikbudristek RI telah mengumumkan hasil seleksi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia diusulkan dalam daftar ICH Unesco Jumat (18/2). Sayangnya, kuliner khas Palembang, Pempek belum berhasil masuk dalam usulan tersebut.
“Kalau pun pempek belum berhasil menjadi WBTb Unesco tahun ini, kita tidak boleh berputus asa. Hal ini hanyalah merupakan keberhasilan yang tertunda. Saya harap para pelaku industri pempek tetap semangat untuk terus berproduksi. Dan tentunya selalu menjaga kualitas dan hiegenitas kuliner yang identik dengan wong Palembang ini,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudar) Sumatera Selatan (Sumsel) Aufa Syahrizal SP MSc, Senin (20/2).
Menurutnya, sebagaimana harapan Gubernur Sumsel Herman Deru, bagaimana caranya kita harus mampu menjadikan pempek sebagai kuliner universal. Kuliner yang semua orang dan semua kalangan menyukainya.
“Berbagai upaya sudah kita lakukan untuk menjadikan pempek mendunia,” katanya.
Para pelaku dan pendukung dari berbagai elemen menurutnya sudah berbuat. Baik dari produsen pempek, akademisi dengan hasil kajiannya. Budayawan dan sejarawan. Komunitas dan semua pemerhati pempek dari berbagai lapisan masyarakat juga ikut mendukung.
“Bahkan beberapa tahun silam. Kita pernah membawa chef dari Hotel Arista melakukan demonstrasi membuat pempek pada event Promosi Pasar Malam Indonesia di Den Haag, Belanda. Hal ini untuk memperkenalkan dan mempromosikan pempek di mata dunia. Alhamdulillah Stand Indonesia ramai oleh para pengunjung ingin merasakan pempek dengan sensasi ngirup cukonyo. InsyaaAllah di tahun mendatang upaya kita untuk menjadikan pempek sebagai WBTb Unesco akan terwujud. Dan kita akan selalu berusaha, berbuat yang terbaik dan berdoa untuk mewujudkan mimpi itu. Aamiin,” katanya.
Sebelumnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengumumkan hasil seleksi usulan WBTb Indonesia ke dalam daftar ICH Unesco 2022, Jumat (18/2).
Dalam pengumuman itu, Direktur Pelindungan Kebudayaan Irini Dewi Wanti menyebutkan, berdasarkan Lokakarya Pengusulan ICH Unesco pada 15-16 Februari 2022. Tim Penilai yang terdiri atas Tim Juri dan Tim Direktorat Jenderal Kebudayaan memberikan rekomendasi usulan WBTb Indonesia ke dalam Daftar ICH-Unesco. Antara lain Tempe, Reog Ponorogo, Budaya Sehat Jamu, Ulos, Tenun Ikat Sumba Timur, dan Kolintang.
Di pengumuman itu merinci, pengusulan Tempe, Reog Ponorogo, dan Budaya Sehat Jamu sebagai nominasi tunggal. Lalu pengusulan Tenun Ikat Sumba Timur dan Ulos sebagai Tenun Indonesia. Untuk Kolintang diusulkan sebagai nominasi multinasional dengan negara lain.
“Untuk itu, Tim Pengusul tersebut di atas agar segera menyerahkan Format Nominasi dengan melampirkan kelengkapannya. Termasuk foto 10 buah dan video berdurasi 10 menit dengan kualitas baik kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan paling lambat 14 Maret 2022.
Kepada Tim Pengusul Rendang, Pempek, Babiola, dan Lukisan Klasik Wayang Kamasan Kelungkung dapat mengikuti siklus penjurian berikutnya,” demikian isi surat pengumuman itu.#osk