
BP/IST
Suasana Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar webinar , Sabtu (14/11)
Palembang, BP
Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Sriwijaya (Unsri) yang diselenggarakan oleh Prodi Sejarah menggelar webinar , Sabtu (14/11) hingga Selasa (17/11).
Hari pertama webinar , Sabtu (14/11) mengenai pendampingan podcast materi Kedatuan Sriwijaya bagi guru mata pelajaran (Mapel) sejarah SMA Se-Kota Lubuk Linggau.
Kegiatan ini diikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sejarah kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan dari kalangan umum seperti dari Museum Subkoss kota Lubuk Linggau, dan dosen prodi pendidikan sejarah STKIP PGRI Lubuk Linggau.
Penyampaian materi pertama oleh Drs. Alian, M.Hum Mengenai “Metodologi dan Pengembangan Sejarah Lokal dalam Buku Teks”, dalam paparannya mengatakan, metodologi dan pengembangan sejarah lokal dalam buku teks dapat diartikan suatu ilmu bagaimana cara mengetahui mengenai langkah-langkah sekaligus wawasan teori yang berkenaan dengan penulisan sejarah.
“Lubuk Linggau adalah salah satu daerah bersejarah di Sumatera Selatan dimana berbagai peristiwa di masa lalu yang pernah terjadi tentunya banyak meninggalkan jejak sejarah yang penting yang lebih dikenal dengan situs sejarah,” katanya.
Dia juga melihat banyak situs bersejarah berkaitan erat dengan sejarah lokal. Yang umumnya belum banyak ditulis karena keterbatasan sumber, dan biasanya tidak banyak ditulis dalam buku teks.
Hal inilah yang perlu dikembangkan oleh guru-guru sejarah. Kisah-kisah lokal dapat dilacak melalui sejarah lisan dengan menampilkan informan-informan yang dapat dipercaya. Kisah-kisah tersebut berupa memori kolektif masyarakat .
“Dalam pengembangan sejarah lokal dapat di lakukan pada peristiwa-peritiwa sejarah yang jejaknya dapat ditelusuri dengan sumber-sumber lisan yang berhadapan langsung dengan pelaku sejarah. Di antara tema-tema yang menarik untuk melatih siswa meneliti sejarah yaitu: yang berhubungan dengan sejarah politik: pilkada, pemilihan kepala desa, perkembangan politik, elite politik, sejarah sosial dan ekonomi, adat istiadat dan dinamika kehidupan sosial akibat munculnya tambang olahan masyarakat kecil, Teknologi pertanian dan yang berhubungan dengan perkembangan institusi misalnya museum, rumah sakit, sekolah dan perguruan tinggi,” katanya.
Pembelajaran sejarah lokal menurutnya dapat menyadarkan peserta didik bahwa daerah mereka juga punya masa lalu, mereka punya kebanggaan bahwa jauh sebelum mereka dilahirkan ada beberapa tokoh yang berperan yang dapat dinikmati sampai saat ini ”katanya.
Disamping itu pembelajaran sejarah lokal dapat melatih pe-serta didik bermasyarakat turun langsung ke lapangan terlibat aktif mencari informasi ten tang beberapa masalah yang telah disusun secara terperinci .
Selain itu pembelajaran sejarah lokal dapat melatih peserta didik bermasyarakat turun langsung ke lapangan terlibat aktif mencari informasi tentang beberapa masalah yang telah disusun secara terperinci.
Sedangkan Drs. Supriyanto, M.Hum menjelaskan sejarah didasarkan atas wilayah:
Sejarah internasional: sejarah Eropa, A merika, dll, Sejarah kawasan: Asia Tenggara, Asia Timur, dll, Sejarah nasional Indonesia: Sej. Nasional 1, 2, dll, Sejarah Lokal: sejarah propinsi, kabupaten, dll .
“Secara Geografi: misalnya, sebagai batasan: muara Sungai Musi, yaitu pertemuan sungai itu dengan selat Bangka atau laut Jawa, batas Pelabuhan Palembang , yaitu garis ditarik dari muara sungai Gedugan ke muara sungai Sekawah dan dari muara sungai Temenggungan sampai muara sungai Bayas,” katanya.
Sedangkan Adhitya Rol Asmi, M.Pd dalam materinya berjudul . “Pengemasan Materi Sejarah dalam Buku Ajar atau Buku Teks & Kedatuan Sriwjaya” menjelaskan
Tujuan pembelajaran sejarah di sekolah seperti membangun kesadaran siswa tentang waktu dan tempat sebagai proses dari masa lampau, kini dan kedepan, melatih daya kritis , menumbuhkan apresiasi dan penghargaan siswa terhadap peninggalan sejarah , menumbuhkan pemahaman siswa tentang proses terbentuknya bangsa Indonesia dan memiliki rasa bangga dan cinta tanah air .
Sedangkan berpikir sejarah meliputi Chronological Thingking (kronologi). Historical Comprehension (mendengarkan dan membaca), Historical Analysis and interpretation (Analisis dan intepretasi), Historical Research Capabilities (memformulasikan pertanyaan sejarah) dan Historical Issue –Analysis and Decision Making (Mengidentifikasi masalah dan membangun keputusan)
Dan pemateri terakhir Aulia Novemy Dhita, M.Pd dalam materi berjudul “Penerapan Podcast dalam Pembelajaran Sejarah” menjelaskan tentang podcast yang merupakan siaran non streaming yang disampaikan melalui audio.
Lalu dijelaskan juga bagaimana cara membuat podcas sebagai contoh podcast kedatuan Sriwijaya.
Sedangkan Dr. Syarifuddin, M.Pd. selaku Koordinator Prodi FKIP Pendidikan Sejarah Unsri mengapresiasi webinar ini dan dia berharap masyarakat terutama kalangan guru dapat menimba ilmu dan pengetahuan dari materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber.#osk