Lukisan Ratu Sinuhun Hiasi Koleksi Museum SMB II Palembang
Palembang, BP
Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Jumat (13/4) mendapatkan koleksi baru sebuah lukisan ilustrasi Ratu Sinuhun yang dibuat oleh pelukis Sumsel Marta Astra.
Penyerahan tersebut dilakukan Marta Astra langsung kepada Kepala Dinas Kebudayaan kota Palembang Sudirman Tegoeh di Museum SMB II Palembang, Jumat (13/4).
Dalam catatan sejarah Ratu Sinuhun adalah penulis Kitab Simbur Cahaya, yang merupakan undang-undang tertulis perpaduan antara hukum adat dengan ajaran Islam. Ratu Sinuhun diperkirakan lahir di Palembang pada sekitar akhir abad ke-16, dan wafat pada tahun 1642M.
Tidak banyak tulisan yang membahas riwayat hidup Ratu Sinuhun, orang mengenalnya sebagai isteri Penguasa Palembang, Pangeran Sido Ing Kenayan (1636 -1642M), dan salah seorang saudara dari Pangeran Muhammad Ali Seda ing Pasarean, Penguasa Palembang (1642-1643M).
Ayahnya bernama Maulana Fadlallah, yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Manconegara Caribon. Di dalam catatan sejarah, Pangeran Manconegara merupakan cikal bakal lahirnya Dinasti Cirebon di Kesultanan Palembang. Sebagaimana diketahui Kesultanan Palembang Darussalam di dirikan oleh Sultan Abdurrahman (Ki Mas Hindi) bin Pangeran Muhammad Ali Seda ing Pasarean bin Pangeran Manconegara Caribon.
Sementara Ibunya bernama Nyai Gede Pembayun, yang merupakan putri dari Ki Gede ing Suro Mudo, Penguasa Palembang (1555–1589M).
Kepala Dinas Kebudayaan kota Palembang Sudirman Tegoeh mengatakan, lukisan Ratu Sinuhun diserahkan langsung oleh sang pelukis Marta Astra.
Dan pihaknya mengapresiasi penyerahan lukisan tersebut yang nilainya Museum SMB II adalah museum yag mengoleksi peninggalan zaman Kesultanan Palembang Darussalam termasuk lukisan Ratu Sinuhun ini yang tentunya akan melengkapi koleksi Museum SMB II Palembang.
“Kita tahu Ratu Sinuhun ini adalah adalah penulis Kitab Simbur Cahaya, yang merupakan undang-undang tertulis perpaduan antara hukum adat dengan ajaran Islam,” katanya.
Marta Astra mengatakan, lukisan ilustrasi Ratu Sinuhun yang dibuatnya sengaja diserahkan ke pihak Museum SMB II sebagai hadiah untuk menjadi koleksi dan edukasi pembelajaran kedepan masyarakat Sumsel karena selama ini menurutnya masih banyak masyarakat yang tidak tahu siapa sesungguhnya Ratu Sinuhun.
“Lukisan ini dilukis secara ilmiah selama tiga minggu untuk pengerjaan lukisan selama dua minggu, jadi sekitar 1 bulan lebih,” katanya. #osk