Sholawat Antarkan Prestasi Yuni Hingga Level Asia

49
(Yuni Atlet Catur NPC Sumsel saat bersama Gubernur Sumsel H Alex Noerdin)

Meskipun seorang mualaf, namun ketaatan Yuni sungguh patut diacungi jempol. Selain tak ingin meninggalkan sholat, dalam karirnya di olahraga ia tak ketinggalan melantunkan sholawat. Malahan, sholawat lah yang mengantarkan prestasinya hingga level Asia.

Perjalanannya di meja catur sempat menuai tantangan dan perjuangan. Berbekal niat dan tekad ingin membanggakan orang tua dan bangsa, kiprah Yuni pun menukik tajam hingga prestasinya merambah ke Asia.

Perjalanan dirinya bersama kursi roda yang selalu menemaninya berjalan cukup lama setelah di usia enam tahun dirinya divonis polio oleh dokter ketika itu.

Sempat terpuruk dan trauma, akan tetapi dirinya bangkit dan mencoba berkreatifitas dan memilih catur sebagai aktualisasi dirinya.

Meskipun seorang mualaf, namun ketaatan Yuni sungguh patut diacungi jempol. Selain tak ingin meninggalkan sholat, dalam karirnya di olahraga ia tak ketinggalan melantunkan sholawat. Malahan, sholawat lah yang mengantarkan prestasinya hingga level Asia.

Baca Juga:  Usai Pembatalan Tuan Rumah Muara Enim, Perpaprov Semakin Menyedihkan

Belum lama ini ia memboyong dua medali emas Merah Putih dalam Kejuaraan Penyandang Disabilitas se-Asia Tenggara bertajuk ASEAN Para Games (APG) 2015 di Singapura. Dua tahun berselang, Yuni kembali mengibarkan bendera Merah Putih dengan menyebet dua emas sekaligus pasa ASEAN Para Games (2017) di Negeri Malaysia.

Yuni menyelesaikan kompetisinya dengan kejutan apik di catur cepat dan catur beregu. Alhasil, lagu Indonesia Raya pun berkumandang di negeri Singa  dan Negeri Jiran ketika itu.

Disinggung mengenai kunci utama saat bermain dipapan catur bersama rivalnya, Yuni mengaku tak ada persiapan apapun selain latihan dan berdoa. “Dan saat sebelum mulai kompetisi atau saat bermain saya selalu bersholawat,”tutur saat dibincangi BeritaPagi, Kamis (5/4).

Saat ini, ia pun masih menghuni Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di The Hotel Alena Solo dibawah asuahan Coach Teddy untuk mempersiapkan diri di ajang terbesar Asia yakni Asian Para Games pada Oktober 2018 di Jakarta mendatang.

Baca Juga:  Pese Fahum UIN Raden Fatah Palembang Bantu Korban Kebakaran di Karang Anyar
“Targetnya nya emas di Asian Para Games nanti. Mohon doanya semoga capai target,”ujarnya.
Mengoleksi emas hingga Asia Tenggara dan emas level nasional lain membuat Yuni tak kemudian jumawa. Pasalnya, Asian Para Games merupakan ajang kompetisi level Asia bukan hanya Asia Tenggara tapi juga Asia Pasifik.

Pecatur top dunia pun akan menjadi lawan berat baginya untuk mencoba mengibarkan bendera merah putih di negeri sendiri saat pesta olahraga terbesar Asia tersebut. “Saat ini yang jadi ancaman Cina dan India. Permainannya bagus, dan patut untuk hati-hati,”turur puteri keempat dari pasangan So Chin Ting dan Sutinah ini.

Turun di spesialis catur tuna daksa putri standar dan cepat membuat Yuni harus berjuang keras. Namun demikian ia mengaku semua harus diimbangi dengan usaha dan doa sehingga apa yang menjadi usahanya bernilai ibadah. “Yakin, usaha dan doa, mudah-mudahan diberi kelancaran,”harapnya.

Baca Juga:  Pemkot Janjikan Anggaran Khusus Bagi NPC

Mengawali di dunia catur, awalnya dirinya belajar dengan adik dan sesekali belajar otodidak. Lantaran ulet dan cukup berbakat, warga Jalan Bhakti, No 147 Puncak Sikuning, Lorok Pakjo, Palembang ini kemudian menuai prestasi gemilang hingga saat ini.

Sementara itu, Ketua Umum National Paralympic Commitee (NPC) Sunsel Ryan Yohwari mengaku bahwa Yuni merupakan salah satu andalan Sumsel yang menghuni Pelatnas.
Bersama rekan lainnya seperti Rahmad Hidayah dari tenis, Agus Tinambela dari lari, Beijita dan Jendy Pangabean dari renang dan masih banyak yang lainnya.
“Ada sekitar 12 atlet NPC Sumsel yang menghuni Pelatnas untuk persiapan Asian Para Games dan saat ini masih kita promosikan atlet Sumsel lain sesuai keinginan pusat,”pungkasnya. Osugiarto
Komentar Anda
Loading...