Kelompok Tani Pujasuma Ajak Wabup dan Ketua DPRD PALI Panen Jagung Perdana
PALI, BP–Dalam rangka panen perdana Jagung Pipil dan penananan perdana kedelai yang dilakukan oleh kelompok petani dari Pujasuma di Desa Simpang Tais, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mendapat banyak sanjungan dari pemerintah dan ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Ketua Pujasuma Darsono menyebutkan penanaman jagung ini dilakukan oleh anggotanya, Yanto, setelah gagal dalam melakukan penanaman ubi racun karena nilai jualnya sangat rendah.
“Bermula dari kegagalan dalam menanam singkong saat memasuki musim panen tiba, harga anjlok hingga merugikan petani. Beliau (Yanto) beralih dengan menanam jagung, yang merupakan tanaman yang dapat di panen dalam 120 hari atau selama 4 bulan. Jika diperhitungkan dalam sebulan, sehektar tanaman jagung dapat mencapai untung bersih hingga 5 juta atau lebih.” terangnya.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten PALI Drs Seomarjono yang juga sebagai pembina dari kelompok Pujasuma ini memberikan apresiasi kepada kelompok tersebut. Di tengah terpuruknya harga getah karet, masyarakat Bumi Serepat Serasan mampu berinovasi dengan menanamn jagung dan lainnya.
“Kami selaku orangtua, dan juga wakil dari rakyat meminta pada masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada, salah satunya untuk tanam jagung. Karena saat harga karet jatuh, perekonomian masyarakat dapat terbantukan dengan hasil ini. Tidak hanya jagung saja, tanaman lainnya juga bisa kita manfaatkan, mengingat lahan tidur yang ada di wilayah kita ini cukup luas.” kata politisi PDIP ini
Ditempat yang sama Wakil Bupati (Wabup) PALI Ferdian Andreas Lacony, SKom, MM juga melontarkan kata yang sama, yaitu mendorong dan mengajak masyarakat dikabupaten PALI tidak hanya terfokus pada satu hasil pertanian saja.
“Pada umumnya masyarakat di Bumi Serepat Serasan penghasilan ekonominya dari pertanian dan perkebunan, jika harga getah naik, maka penghasilan masyarakat akan meningkat. Sedangkan jika harga anjlok maka banyak keluhan, dan banyak yang berpotensi masuk dalam keluarga kurang mampu. Penghasilan jagung bisa mencapai 5 juta/bulan, jika ini dikerjakan masyarakat kurang mampu dapat mengurangi beban pemerintah mengurus daftar masyarakat dibawah garis kemiskinan. Dengan artian, masyarakat dapat mencontoh bercocok tanaman lain yang dapat menunjang perekonomian.” jelas Wabup.
Dalam gelaran panen perdana 2 hektar jagung tersebut juga dihadiri kepala bulog divisi region provinsi Sumatera Selatan-Bangka Belitung H Bahtiar, SH, MH, yang menyebutkan bahwa pihaknya siap menerima jagung-jagung hasil panentersebut, jika pemasarannya pada agen dibawah standar dari harga yang ditetapkan oleh Bulog.
“Kami siap menampung dengan harga standar kita, yaitu Rp 3.600, jika ada agen atau pengepul yang berani membeli diatas harga tersebut, kami mempersilahkan para petani, toh tujuannya juga untuk mensejahterakan masyarakat. Sedangkan, dalam pemasarannya, kadar air yang didalam jangung dibatasi hingga 14 % saja.” terangnya
Setelah dilakukan panen jagung tersebu, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman bibit kedelai. #hab