Pengiriman Pempek Tembus 22 Ton
Palembang, BP
Permintaan pempek saat ini mulai meningkat. Walaupun belum begitu tinggi, pengusaha makanan khas Palembang tersebut mulai melakukan persiapan stok.
Pemilik Pempek Mang Din Radial, Kgs Agus Amiruddin, mengatakan, pesanan mulai meningkat dari dalam maupun luar kota.
“Puncaknya diperkirakan akan terjadi pada H-15 Lebaran. Setiap hari ada saja pesanan, baik dari dalam maupun luar kota. Namun, belum dalam jumlah besar,” katanya, Rabu (8/6).
Untuk mengantisipasi lonjakan pesanan, ia mulai menyiapkan stok bahan baku, yakni ikan. Semakin mendekati Lebaran, makin banyak juga stok yang akan dipersiapkan, bahkan bisa mencapai 1 ton.
“Dibanding hari normal, stok menjelang Lebaran bisa mencapai 10 hingga 15 kali lipat, namun produksi juga menyesuaikan permintaan. Berkaca dengan tahun lalu, permintaan bisa mencapai 15 kali lipat dibandingkan hari biasa,” katanya.
Terkait harga pempek, dikatakan dia, ada paket Rp90.000 berisi 30 pempek, atau seharga Rp3.000 per satuan. Namun mendekati Lebaran, kenaikan bisa mencapai 50 persen.
“Permintaan dalam kota masih mendominasi, sisanya 30 persen dari luar kota,” katanya.
Persiapan stok bahan baku juga dilakukan Pempek Beringin. HRD Pempek Beringin, Maryati mengatakan, jika berkaca pada tahun lalu, peningkatan pemesanan mencapai dua kali lipat. Puncaknya akan terjadi pada pekan kedua Ramadhan.
“Saat ini pemesanan belum tinggi. Diperkirakan memasuki pekan kedua Lebaran baru akan tinggi,” ujarnya.
Ia belum bisa memperkirakan berapa jumlah pempek yang dibuat karena itu menyesuaikan jumlah pesanan. Untuk daya tahan pempek hanya dua hari dalam perjalanan.
“Pempek ini tidak ada bahan pengawet. Makanya pemesanan ke luar kota, kami hanya berani dua hari. Untuk produksi sangat ditentukan tingkat pemesanan,” katanya.
Paket pempek seharga Rp90.000, ia melanjutkan, terdiri dari satu pempek kapal selam dan 15 pempek kecil campur. Paket Rp180.000 terdiri dari 40 pempek campur. “Banyak paket yang kami tawarkan, hanya saja delivery pemesanan minimal Rp100.000,” katanya.
Sementara itu, pengiriman paket pempek melalui Kantor Pos Palembang saat ini telah mencapai 37 persen dari jumlah pengiriman normal sebanyak 6 ton per bulan.
Kepala Kantor Pos Besar Palembang Rodi Herawan mengatakan, pengiriman paket pempek ke luar Sumsel mencapai 11 ton per bulan. Sebanyak 45 persen pengiriman didominasi ke Jabodetabek.
“Ditargetkan, hingga akhir Ramadhan peningkatan mencapai 100 persen. Sementara Pempek Beringin paling mendominasi pengiriman.” Dengan kata lain pengiriman akan mencapai 22 ton Lebaran nanti.
Terkait persiapan jelang Lebaran, saat ini pihaknya membutuhkan tambahan moda transportasi untuk mengatasi peningkatan jumlah pengiriman.
Saat ini, pengiriman paket pempek didukung oleh satu mobil pick up dan enam motor. “Kita butuhkan tambahan transportasi, menjadi dua mobil pick up dan 10 unit sepeda motor,” ungkapnya, Selasa (7/6).
Menurutnya, pengiriman akan semakin bertambah dengan bertambahnya jumlah mitra pedagang pempek. Saat ini tercatat ada 24 mitra yang mengirimkan produk pempek melalui Kantor Pos.
Pola pengiriman juga akan diubah dari sistem selama ini yang hanya memanfaatkan gudang di Bandara Soekarno Hatta untuk seluruh tujuan. Untuk antisipasi peningkatan pengiriman, PT Pos Indonesia akan memanfaatkan gudang yang ada di Surabaya untuk mengkover pengiriman ke wilayah bagian Timur Indonesia.
Untuk biaya pengiriman, dia menjelaskan mulai dari Rp16.000 per kg, tergantung jangkauan pengiriman. Kebijakan secara nasional semua kiriman paket dikenai tambahan biaya Rp1.000 per kiriman. Hal tersebut untuk meningkatkan pelayanan dan mempercepat kiriman sampai di tujuan.
“Tapi kebijakan itu hanya berlaku hingga sampai Lebaran. Jadi misalnya, kiriman dengan biaya Rp32 ribu untuk 2 kilogram pempek, ditambah Rp1.000. Tetapi tidak terlalu berpengaruh kan, tidak sebanding dengan peningkatan pelayanan kiriman,” ucapnya. # ren