
Oesman Sapta di Perkampungan Betawi di Jakarta Selatan, Minggu (20/3).
Jakarta, BP
Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta menegaskan, seni budaya merupakan adat istiadat setiap daerah yang harus dipertahankan dan dilestarikan agar tidak punah ditelan modernisasi zaman. Untuk itulah masyarakat terutama generasi muda perlu memahami sekaligus menjalankan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila, UUD45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Kita harus mengakui rasa kebangsaan generasi muda mulai luntur tergerus budaya asing. Terbukti, generasi muda lebih tertarik menyaksikan dan menggunakan pola hidup bangsa asing, sementara budaya asli daerah kurang tertarik dengan alasan ketinggalan zaman. Hal ini jelas memprihatinkan dan kita mesti terus mensosialisakan empat pilar,” kata Oesman Sapta di Perkampungan Betawi di Jakarta Selatan, Minggu (20/3).
Menurut Oesman, pegelaran budaya sebagaimana ditampilkan orang Betawi merupakan bagian dari upaya membudayakan rasa kebangsaan. Sebab, kebudayaan suatu daerah tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika dan NKRI yang menyebutkan meski berbeda suku, adat dan tradisi, namun kita tetap satu atap dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Usai memberi sambutan, Oesman menykasikan tarian Nandak Ganjen yang dipersembahkan remaja Betawi. Oesman tampak menikmati tarian tersebut dan menari bersama sejumlah remaja tersebut. Bahkan Oesman menyantab masakan khas betawi kerak telur yang membuktikan kecintaannya terhadap produk asli daerah.
Anggota DPD RI dari Dapil DKI Jakarta, Abdul Azis Khafia menyatakan MPR baru pertama kali mengadakan acara sosialisasi empat pilar melalui pegelaran seni budaya Betawi di Perkampungan Betawi, Babakan, Jakarta. “Saya berharap acara semacam ini bisa berlanjut agar generasi muda lebih kenal dan mencintai kebudayaan daerahnya,” kata Abdul Aziz.
Abdul Aziz menambahkan, pagelaran budaya Betawi ini diharapkan bisa memberi gairah kebangsaan yang mulai luntur di tengah pesatnya arus teknologi. “Empat Pilar sesuai dan sejalan dengan semangat nilai-nilai ke Betawian,” papar Abdul Aziz Khafia. #duk