
Mengantisipasi gerakan radikalisme dan terorisme di Banyuasin, Polres Banyuasin menyisir sejumlah pesantren dan aliran kepercayaan di kabupaten perairan tersebut.
Kapolres Banyuasin AKBP Julihan Muntaha, melalui Kasat Intel AKP Amin Hanafi, mengatakan, gerakan radikalisme seperti ISIS perlu diantisipasi sejak dini, peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam menangkal gerakan teroris tersebut. “Kami sudah menyisir ke sejumlah pesantren dan aliran kepercayaan yang diduga mencurigakan,” ungkapnya.
Salah satu aliran kepercayaan Aquis, sudah dibubarkan karena diduga melakukan gerakan separatis. Bahkan Majelis Ulama Indonesia Banyuasin sudah menetapkan bahwa aliran tersebut menyimpang. “Kami sudah bubarkan kelompok tersebut,” jelasnya kepada BeritaPagi.
Dia melanjutkan, sejauh ini Wilayah Banyuasin masih steril dari gerakan separatis Isis. Namun, dia juga tidak menyangkal, belum lama ini ada dua tahanan serahan Polsek Talang Kelapa ke Lembaga Pemasyarakatan Pangkalan Balai yang dicurigai anggota Isis. Karena dari tangan tahanan tersebut ditemukan secarik kertas yang menerangkan tata cara merakit peledak. “Memang benar ada tahanan tersebut, tapi dia bulan Isis, iti kriminal murni,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah membuat masyarakat binaan di setiap Desa/kelurahan guna membendung gerakan radikal. Aktifkan kembali siskamling, terapkan metode ‘1X24 jam tamu harap lapor’ agar pergerakan masyarakat di wilayah masing-masing lebih terpantau. “Kami juga minta kerja sama dari seluruh masyarakat, segera laporkan ke petugas bila melihat kegiatan yang mencurigakan,” katanya.
#mew